Awal november 2019 adalah dimana warga kota atlas dimanjakan oleh kehadiran penerbit serta penulis yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Ada pepatah yang berbunyi "Buku adalah jendela dunia". Yang dimaksud buku disini bukan hanya kertas yang di jilid sedemikian rupa tapi tanpa aksara.
Gambar 1 : Potret pintu masuk pameran
Terasa menyenangkan bisa hadir walau sebatas pengunjung. Rasanya ingin menghadiri kembali. Apa daya kesibukanlah yang membatasi
Gambar 2 : Para pembicara yang siap mengisi dan sharing pengalaman
Gambar 3 : Aktivfitas di dalam ruang pameran
Ketika memasuki gerbang masuk pameran buku, ada kebahagiaan yang aku rasa. Aku suka suasana seperti ini. Home sweet home kata orang barat. Berbagai buku digelar, dan sudah pasti ada stand yang menawarkan discount. Seperti penerbit dari kota gudeg, yang turun gunung untuk memeriahkan acara kali ini.
Suhu ruangan yang sejuk, menambah pengunjung betah berlama-lama. Ada Sekitar lima pendingin ruangan. Daikin begitu aku baca merek yang menempel di body pendingin tersebut.
Gambar 4 : Talk show bersama beberapa penulis dan penerbit
Hampir lupa, bahwa di halaman depan digelar acara yang tak kalah menarik. Mengulik rahasia dapur dari sebuah buku sehingga bisa sampai di tangan pembaca. Mulai dari produksi, pemasaranya sampai isi bukunyapun ikut dibedah.
Untuk kalian yang kesana naik sepeda motor atau mobil pribadi ngak usah bingung mau parkir dimana. Karena dari pihak panitia sudah memikirkannya. Dan untuk sekali parkirpun tarifmya standart.
Tak rugi rasanya mengunjungi even ini. Bahkan aku sampai dua kali kesana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar