Jumat, 19 November 2010

Bagun Dipagi Hari

BANGUN PAGI MODAL AWAL KESUKSESAN

Kisah orang-orang yang berhasil dalam hidup bermula dan berawal dari pribadi yang cemerlang. Dengan kedamaian, keteduhan, dan rasa syukur jiwa akan sehat yang kemudian secara tidak langsung mempengaruhi keputusan-keputusan yang diambil dalam hidup. Apabila keputusan hidup yang dipilih banyak yang tepat maka keberhasilan sudah bias dipastikan ada ditangan. Namun jika sebaliknya , maka kemungkinan besar akan jadi manusia biasa. Bahkan jika salah total akan dilabeli dengan pecundang.
Semua terserah kita, akan memilih sebagai pecundang atau pemenang. Banyak dari kita pasti akan memilih sebagai pemenang. Karena memang kita sudah dipersiapkan jadi pemenang sejak sebelum kita dilahirkan didunia. Masih ingat permulaan kita yang masih berupa sel sperma yang memenangkan pertarungan dengan berjuta-juta sperma yang lain untuk bertemu dengan sel telur. Yang akhirnya sel sperma pemenang itu menjadi kita  seperti ini.
Salah satu modal yang dapat menjadikan kita menjadi sukses adalah dengan bangun dikala matahari belum terbit. Sukses disini bukan hanya kita banyak harta. Namun lebih dari itu. Hidup kita yang bahagia, biasa berdamai dengan kondisi kita apapun adanya lalu bisa megucap terima kasih ya Tuhan  atas semua limpahan karunia dan rahmat yang engkau berikan padaku apapun bentuknya.
Dikala pagi adalah waktu yang istimewa yang tidak dapat kita temukan saat kita bangun kesiangan. Beberapa keuntungan yang dapatkan yakni
  1. Kesiapan mental karena kita punya waktu yang lebih longgar untuk aktifitas selama seharian,
  2. Udara yang masih bersih ini jelas menguntungkan kondisi fisik kita. Sementara kesehatan adalah modal utama untuk meraih impian kita.
  3. Jalanan dipagi hari umumnya masih lengang dan lega. Dampaknya perjalanan lebih hemat waktu karena tidak terjebak kemacetan, Bagi yang pengendara motor bias hemat BBM.
4. Tidak tergesa-gesa sebab akan punya cukup waktu
Nah mulai sekarang yang belum punya habit bangun bagi tak ada salahnya untuk bangun pagi………

Kamis, 18 November 2010

TIPE MANUSIA

TIPE MANUSIA

Suatu ketika aku merasa sedih ketika ada tetangga yang pindah, jauh diseberang  lautan. Tak tahu kenapa rasa kehilangan ini enggan cepat pergi meski aku berusaha untuk menghilangkanya. Beda rasanya manakala aku kehilangan seseorang yang sering membuat kekacauan alias biang kerok. Aku bahkan merasa senang.Dalam hati aku senang, sebab sudah tak ada yang menimbulkan masalah. Lain lagi cerita saat aku menemui seseorang yang waktu  ia hadir ‘ok’, tak adanya pun ‘ok’.
Dari ketiga macam tipe orang yang aku temui diatas lalu aku berpikir aku berada pada kategori  orang yang seperti apa ? Sungguh pertanyaan yang mudah namun jawabannya tak mudah.
Suatu saat di pagi hari yang sejuk seiring dengan merekahnya mentari pagi di ufuk timur. Dari radio ada pembahasan tentang tipe manusia, dengan bahasa yang lebih sederhana. “Dalam hidup ini ada beberapa sifat manusia : manusia wajib, manusia mubah, manusia sunah, dan manusia haram” terdengar pembicara dalam radio mengucapkan kalimat tadi dengan penuh antusias.
Arti dari kalimat diatas adalah :
1.   Manusia wajib : apabila keberadaan kita sangat dinanti karena dapat menjadi “problem solving” atau pemecah dari masalah yang ada di dalam kehidupan. Sementara ketiadaanya adalah suatu kerugian dari kehidupan ini.
2.   Manusia sunah : ketika kita hadir dimuka bumi ini akan dinanti. Sementara kepergian kita takakan menimbulkan masalah.
3.   Manusia mubah : orang yang menyandang predikat ini di dalam keberada dan ketiadannya tak akan efeknya bagi siapapun.
4.   Manusia haram : jangan sampai kita menjadi manusia macam ini karena ketika ada hanya menimbulkan masalah, dan ketidakadanya, orang lain akan senang.
Butuh perjuangan untuk membangun jiwa manusia wajib pada diri kita. Namun tak ada pilihan lain untuk mencapainya. Sebab itu adalah keniscayaan. Dan semua orang diberi kesempatan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk meraihnya. Dengan begitu kita akan tenang saat kita harus pulang kehadirat-Nya.

Selasa, 16 November 2010

Bacalah Kamu Akan ....?


Kita yang ingin memiliki cakrawala yang luas,  maka banyaklah membaca dan mendengar. Mungkin ini pesan klise yang sering kita temui dan jumpai. Pelu diingat dengan kemauan dan kemampuan membaca dan mendengar maka kita punya sudut pandang yang lebih komplek terhadap suatu suatu persoalan. Namun sayang banyak dari kita menyepelekannya.Bahkan banyak yang suka bicara. Orang yang engan untuk membaca berarti ia rela untuk memakai kaca mata kuda. Dengan memakai kacamata tersebut tentu padangan akan terbatas. Kalau tidak percaya coba tanya kepada kuda. Sory bercanda………
Ada cerita yang dapat menjadi pelajaran, tentang pentingnya membaca. Ada tiga pemuda buta yang sepakat untuk pergi kekebun binatang. Sesampai disana ditemuilah beberapa satwa. Setelah keluar dari kebun binatang itu lantas mereka bertemu kembali dan menceritakan pengalamannya saat di kebun binatang. Setelah cerita kesana kemari sampai pada hewan gajah. Salah satu dari mereka menceritakan pengalamannya saat bertemu dengan gajah tersebut. Pemuda buta pertama berkata “Gajah itu ternyata bentuknya besar sekali seperti batang pohon kelapa.”. Pemuda kedua bilang “ Bukan seperti batang pohon kelapa, melainkan seperti kipas dan lebar.”. “ Kalian berdua salah semua.Bukan……bukan seperti kipas atau batang pohon kelapa gajah itu. Tapi panjang seperti ular.” seru pemuda buta ke tiga dengan mantap.
Apabila mendengar percakapan ketiga pemuda buta tersebut pasti kita akan tersenyum. Sebab yang mereka katakan  pada hakekatnya benar semua dan salah semua. Belajar dari hal tersebut orang yang ngak mau membaca karena alasan sibuk, apalagi malas maka ia layaknya tiga pemuda buta tersebut yang melihat gajah pada pandangan yang  keliru namun merasa benar sebab ketidak tahuan. Dan yang parah jika sudah keliru, ‘ngeyel’,  dan  menjerumuskan orang lain.
“Saya ingin banyak baca namun ngak sempat gimana nih …..?” kejadian semacam ini mungkin sama seperti kita. Bagi yang punya semangat membaca hal tersebut dapat disiasati dengan berbagai cara apalagi saat ini kemajuan teknologi sudah semakin cangih. Membuka peluang bagi kita untuk memanfaatkan waktu untuk membaca. ‘Kepepetnya’ audio book atau siaran audio (suara) dbisa jadi alternative bagi yang ingin otaknya ada isinya. Kabar gembira bagi yang suka membaca dan menulis, hobi ini dapat melatih saraf di otak  agar tak cepat pikun. Ngak percaya tanya saja pada ahlinya……Dan jangan lupa saat memasukan informasi lewat bacaan atau pendengaran harus ada filter agar yang bergunalah yang akan masuk dengan begitu maka yang baik pulalah yang akan keluar dari diri kita. Jadi prinsipnya membaca bukan hanya melihat tulisan/buku namun semuannya adalah tulisan bagi yang biasa baca.

Kata Mutiara

" Tidak ada kata terlambat selama kita mau untuk memulainnya " .