Rabu, 06 November 2019

Kesejukan "Hujan"

Boyolali, purwodadi, klaten dan sejumlah daerah di sekitar jawa tengah dilanda kekeringan, hingga penduduknya kesulitan air,  akibat kemarau yang cukup panjang. 
Benar adanya musim kemarau kali ini relatif lebih lama. Dengan mata kepala sendiri, saat ada kerabat yang punya hajat,  tampak daun yang menguning serta sungai yang mengering. Ada keprihatinan namun terselip pula rasa syukur.  "Lho kok syukur  ?" mungkin kalian akan kaget dengan yang saya utarakan.  Rasa syukurku karena memandang jika rinai gerimis diiringi hujan lebat datang kesejukan akan jauh nikmat. 

Benar juga tepat hari sabtu 2 november 2019 kelebatan hujan membasuh panas yang didera oleh kami. Butiran-butiran air yang menetes terasa sangat indah dan menyejukkan. Diiringi suara rintik hujan yang jatuh di atap rumah, serta pepohonan membawa kedamaian. Sore itu terasa segar.  Terimakasih ya Allah,  Tuhan segala semesta. 


Gambar :Kesejukan sore setelah di guyur hujan lebat

Melihat keceriaan anak-anak bermain hujan-hujanan pun merupakan hiburan tersendiri.  Canda tawa seolah mengambarkan bahwa hidup tanpa beban.  Yamg ada adalah bermain,  bermain dan bermain. Basah tak menyurutkan untuk diguyur hujan. Bahkan kegembiraan makin bertambah. 

Hujan diperiode pertama memang sebuah Keberkahan moga Keberkahan tetap berlanjut sepanjang masa. Amin. Jika selipan doa kita titipkan bersama hujan ada yang bilang di sinilah doa mudah dijawab. 


Gamabar 2 : Mendung mengelayuti langit pagi di pasar waru semarang

Sabtu pagi  langit sudah tertutup awan cb / cumulus nimbus.  Hujan memang belum turun.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar