TIPE MANUSIA
Suatu ketika aku merasa sedih ketika ada tetangga yang pindah, jauh diseberang lautan. Tak tahu kenapa rasa kehilangan ini enggan cepat pergi meski aku berusaha untuk menghilangkanya. Beda rasanya manakala aku kehilangan seseorang yang sering membuat kekacauan alias biang kerok. Aku bahkan merasa senang.Dalam hati aku senang, sebab sudah tak ada yang menimbulkan masalah. Lain lagi cerita saat aku menemui seseorang yang waktu ia hadir ‘ok’, tak adanya pun ‘ok’.
Dari ketiga macam tipe orang yang aku temui diatas lalu aku berpikir aku berada pada kategori orang yang seperti apa ? Sungguh pertanyaan yang mudah namun jawabannya tak mudah.
Suatu saat di pagi hari yang sejuk seiring dengan merekahnya mentari pagi di ufuk timur. Dari radio ada pembahasan tentang tipe manusia, dengan bahasa yang lebih sederhana. “Dalam hidup ini ada beberapa sifat manusia : manusia wajib, manusia mubah, manusia sunah, dan manusia haram” terdengar pembicara dalam radio mengucapkan kalimat tadi dengan penuh antusias.
Arti dari kalimat diatas adalah :
1. Manusia wajib : apabila keberadaan kita sangat dinanti karena dapat menjadi “problem solving” atau pemecah dari masalah yang ada di dalam kehidupan. Sementara ketiadaanya adalah suatu kerugian dari kehidupan ini.
2. Manusia sunah : ketika kita hadir dimuka bumi ini akan dinanti. Sementara kepergian kita takakan menimbulkan masalah.
3. Manusia mubah : orang yang menyandang predikat ini di dalam keberada dan ketiadannya tak akan efeknya bagi siapapun.
4. Manusia haram : jangan sampai kita menjadi manusia macam ini karena ketika ada hanya menimbulkan masalah, dan ketidakadanya, orang lain akan senang.
Butuh perjuangan untuk membangun jiwa manusia wajib pada diri kita. Namun tak ada pilihan lain untuk mencapainya. Sebab itu adalah keniscayaan. Dan semua orang diberi kesempatan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk meraihnya. Dengan begitu kita akan tenang saat kita harus pulang kehadirat-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar