Kita yang ingin memiliki cakrawala yang luas, maka banyaklah membaca dan mendengar. Mungkin ini pesan klise yang sering kita temui dan jumpai. Pelu diingat dengan kemauan dan kemampuan membaca dan mendengar maka kita punya sudut pandang yang lebih komplek terhadap suatu suatu persoalan. Namun sayang banyak dari kita menyepelekannya.Bahkan banyak yang suka bicara. Orang yang engan untuk membaca berarti ia rela untuk memakai kaca mata kuda. Dengan memakai kacamata tersebut tentu padangan akan terbatas. Kalau tidak percaya coba tanya kepada kuda. Sory bercanda………
Apabila mendengar percakapan ketiga pemuda buta tersebut pasti kita akan tersenyum. Sebab yang mereka katakan pada hakekatnya benar semua dan salah semua. Belajar dari hal tersebut orang yang ngak mau membaca karena alasan sibuk, apalagi malas maka ia layaknya tiga pemuda buta tersebut yang melihat gajah pada pandangan yang keliru namun merasa benar sebab ketidak tahuan. Dan yang parah jika sudah keliru, ‘ngeyel’, dan menjerumuskan orang lain.
“Saya ingin banyak baca namun ngak sempat gimana nih …..?” kejadian semacam ini mungkin sama seperti kita. Bagi yang punya semangat membaca hal tersebut dapat disiasati dengan berbagai cara apalagi saat ini kemajuan teknologi sudah semakin cangih. Membuka peluang bagi kita untuk memanfaatkan waktu untuk membaca. ‘Kepepetnya’ audio book atau siaran audio (suara) dbisa jadi alternative bagi yang ingin otaknya ada isinya. Kabar gembira bagi yang suka membaca dan menulis, hobi ini dapat melatih saraf di otak agar tak cepat pikun. Ngak percaya tanya saja pada ahlinya……Dan jangan lupa saat memasukan informasi lewat bacaan atau pendengaran harus ada filter agar yang bergunalah yang akan masuk dengan begitu maka yang baik pulalah yang akan keluar dari diri kita. Jadi prinsipnya membaca bukan hanya melihat tulisan/buku namun semuannya adalah tulisan bagi yang biasa baca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar