Kamis, 12 Mei 2011

CATATAN KEHIDUPAN


KALA SI KECIL MRIANG

Hari-hari silih berganti suka dan duka adalah sebuah episode yang harus di jalani, selama kita masih hidup. Apabila kita dikarunia seorang bayi atau anak kecil yang masih lucu pasti kita merasa bahwa hidup serasa hampa tanpa tawa dan tangis meraka. Tentu dalam porsi yang seimbang.
Persis seperti yang aku alami kemarin anak dengan panas yang tingi. Cemas dan bingung tentunya. Menjelang isyak dengan panas yang cukup tinggi dengan disertai dengan mutah aku dan keluarga menjadi tegang. Kondisi yang harus diambil langkah yang cepat. Dalam kondisi dengan demikian otak reptile kami yang muncul. Aku menjadi emosional rentang dengan segenap persoalan dan lebih sensitive.
Segera kami putuskan untuk mencari dokter yang biasa menolong rijal, begitulah anak kami biasa dipanggil. “Malam minggu dokter mana yang dapat kami hubungi ? “. Karena pilihan dokter bagi kami penting. Biasanya dokter yang mudah diajak sering, akan kami jatuhkan untuk memilihnya. Sementara dokter yang biasa kami hubungi sudah pasti tidak praktek.
Syukur alhamdulilah pilihan untuk ke dokter A dapat dikabulkan oleh Allah. Segera dokter memeriksa anak kami. Dan beliau mendiagnosa bahwa Rijal ada gejala tipus atau demam berdarah. Kami disarankan untuk mondok kalau ada askes.istri bilang bahwa kami ndak punya askes. “Ya uadah obat jalan dulu.” Kata pak dokter.
Semalaman tidur kami tidak bias nyenyak dan sering terjaga. Terlebih istriku yang sering bangun untuk memeriksa kondisi dari rijal. Dalam batinku. Begitu besar peran ibu dalam merawat anaknya. Hingga rela untuk ndak tidur dengan nyenyak demi buah hatinya.
Sementara aku dengan “enakknya “ bias tertidur disamping anakku. Berangsur-angsur anak kami agak membaik dan hingga tadi sore masih tersisa batuk dan pilek mogga saja kondisinya tambah baik jiwa dan raganya. Amin ya robbal alamin.
  
                                                                 Semarang, 12-5-2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar